PADANG – RSUP M.Djamil Padang Minggu (30/3) jam 02.30 dinihari, menerima seorang pasien ER (29) yang diduga terkena suspect flu burung. ER dibawa ke RSUP M. Djamil atas rujukan RSUP Bukittinggi.
Menurut keterangan Dr. Yanuar Hanid, Direktur Pelayanan RSUP M.Djamil Padang, yang menangani pasien beralamat di Jalan Pendidikan RT 02/02 Bukittinggi itu, ia sedang menelusuri riwayat penyakit ER, apakah pasiennya mempunyai kontak dengan unggas atau sebab lainnya.
”Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi dan Dinas Kesehatan Sumatera Barat, sedang menjajaki riwayat penyakit pasien. Gejala yang dirasakan pasien adalah batuk-batuk, suhu badannya tinggi sejak 3 hari lalu serta mengalami sesak nafas,” ungkap Yanuar kepada padangmedia.com, Minggu (30/3) di RSUP M.Djamil Padang.
Ditambahkan Yanuar, pasien yang berprofesi sebagai perawat di Bukittingi itu dirujuk ke M Djamil dari RSUP Bukittinggi setelah dirawat beberapa hari pada bagian penyakit dalam. Saat ini ER, dirawat di ruangan isolasi instalasi rawat inap (IRNA C) bagian penyakit dalam lantai 3 RSUP M.Djamil Padang.
RSUP M.Djamil, kata Yanuar, terakhir menerima pasien suspect flu burung pada bulan Oktober 2007 lalu. Sedangkan seorang pasien AN berusia 1 tahun 5 bulan, saat ini juga terbaring di kamar yang bersebelahan dengan ER.
AN, sejak seminggu lalu juga dirujuk ke M.Djamil Padang dari Bukittinggi karena dengan gejala yang mengarah pada flu burung.
”Tetapi belum ada kepastian, karena kita masih menunggu hasil dari pihak penelitian dan pengembangan kesehatan di Jakarta,” ucap Yanuar.
Saat dibawa ke RSUP M.Djamil, kondisi AN sangat kritis, dengan suhu badan tinggi, sesak nafas dan batuk-batuk. Dari informasi salah seorang pihak keluarga, kakak dari AN, meninggal beberapa bulan lalu dengan gejala penyakit yang sama. Tetapi tidak diketahui dengan pasti apa penyebab meninggalnya kakak AN.
Sekarang, kondisi AN di ruang isolasi instalasi Rawat Inap peenyakit dalam RSUP M.Djamil Padang sudah mulai membaik.
”Sekarang kondisinya sudah membaik. Panasnya mulai stabil, batuknya juga berkurang dan tidak lagi mengalami sesak nafas,” ucap seorang keluarga AN (musfah)
0 komentar:
Posting Komentar