Gabung dan lihat iklan dapat Rupiah

Jumat, 28 Maret 2008

Murid SD Tergoreng Hidup-hidup

PADANG, METRO Sungguh malang nasib bocah lelaki ini. Saat kuali ditinggal dengan minyak mendidih, dia justru kecebur dalam kuali dan tergoreng hidup-hidup. Seisi rumah mengetahui ketika korban berteriak. Namun Allah SWT berkehendak lain, 2 jam di IGD RS Dr M Djamil Padang, bocah malang ini merenggang nyawanya yang terakhir.


Nasib apes inilah yang menimpa keluarga Sudirman (40), warga Sungai Tanduak, Sungai Penuh, Kerinci Minggu (23/3) sekitar pukul 03.10 WIB. Wahyudi (7), anak ke 2 dari 3 bersaudara ini tewas sebelum mendapatkan pengobatan dari tim medis.

Informasi yang berhasil diperoleh POSMETRO di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Dr M Djamil Padang, kejadian ini berawal pada sorenya di dapur rumah korban ada yang menggoreng. Korban dengan beberapa temannya sedang bermain di sekitar lokasi tempat penggorengan itu. Sambil menunggu gorengan matang, maka oleh si penggoreng yang belum diketahui identitasnya meninggalkan kuali yang berisi minyak yang masih mendidih. Kuat dugaan koban bersama teman sebayanya sedang bermain sambil berlari ke sekitar lokasi. Karena tergelincir, tubuh bocah yang baru duduk di bangku SD ini kecebur masuk kuali dan tergoreng. Berselang beberapa menit, kejadian ini akhirnya diketahui pihak keluarga dari teman korban.

Bak mendengar petir disiang bolong, tubuh bocah ini akhirnya dibawa ke salah satu rumah sakit terdekat. Parahnya kondisi korban, maka oleh pihak korban dirujuk ke Rumkit Dr M Djamil Padang. Sampai di IGD, dua jam berselang akhirnya bocah lelaki anak ke 2 dari 3 bersaudara ini merenggut nafasnya yang terakhir.

"Ia mengalami luka parah yang sangat serius," tutur salah seorang tim medis yang enggan disebutkan identitasnya.

Sudirman (40), ayah korban yang terlihat shock bersama isterinya yang ditaksir berusia sekitar 35 tahun ini saat didekati belum bisa memberi komentar. Bahkan ketika diminta identitas siapa yang menggoreng saat kejadian berlangsung, pasangan suami isteri ini hanya menangis tersedu. Pasutri ini hanya dapat menjerit atas kepergian anak lelakinya itu. Minggu (23/3) sekitar pukul 05.45 WIB, akhirnya Sudirman membawa jasad anaknya dengan mobil ambulans RS Dr M Djamil ke Sungai Tanduak, Kerinci untuk selanjutnya di makamkan.

Rusdi, salah seorang tenaga Satpam RS Dr M Djamil Padang yang bertugas malam itu, kepada koran ini ditemui mengaku bahwa luka bakar yang diderita korban sangat parah. Sekujur tubuh melepuh. "Saya hiba melihat penderitaan korban. Tubuh korban melepuh," aku Rusdi. (ped)

0 komentar:

Berita Terkait..

 
Copyright  © 2007 | Design by Unique             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger